MAJALENGKA - HMI Cabang Majalengka telah gelar aksi di depan gedung DPRD Majalengka pada 07 April 2022 lalu, dengan tuntutan menolak kenaikan harga BBM Subsidi dengan mendesak agar Pemerintah menjamin pasokan BBM jenis Pertalite agar tidak terjadi kelangkaan. Menolak kenaikan PPN menjadi 11% dan menolak isu 3 Periode Presiden Joko Widodo.
Dengan tuntutan yang sama pula Mahasiswa Majalengka yang meliputi mahasiswa Universitas Majalengka, STAI PUI Majalengka, STIE STMY Majalengka, dan beberapa Universitas lain yang tersebar di Majalengka ikut turun aksi bersama. Bahkan bukan hanya mahasiswa yang berasal dari Universitas yang berada di daerah Majalengka terdapat pula beberapa Mahasiswa Universitas lain yang memang tinggal di Majalengka.
Seruan aksi ini digelar pada tanggal 11 April 2022, pada pukul 15.00 WIB, kegiatan aksi berjalan dengan lancar karena pihak DPRD Kabupaten Majalengka merespon dengan cepat dan aparat kepolisian pun ikut aktif membantu dalam mengamankan kegiatan ini agar tetap tertib dan aspirasi tetap tersampaikan.
Hendri Lamiri salah satu mahasiswa STAI PUI Majalengka yang sempat diwawancarai oleh tim jurnalis indonesia satu, menyatakan bahwa seruan aksi ini bukan hanya ikut-ikutan tanpa tau sebab saja, melainkan ini adalah bukti nyata bahwa mahasiswa khususnya di Majalengka masih ada dan masih ikut andil dalam menyampaikan aspirasinya sebagai rakyat dan masyarakat Indonesia.
Disusul oleh Fi’i Syafi’i salah satu anggota HMI dan juga Mahasiswa STAI PUI Majalengka juga memberikan sebuah ungkapan tegas bahwa dirinya ikut serta turun aksi tanpa adanya orang ketiga yang menjadi provokator, dan merasa sangat kecewa dengan beberapa orang yang mengklaim bahwa mahasiswa telah menjadi mahasewa karena adanya orang ketiga.
Aksi ini sebenarnya bukan hanya isu tentang 3 periode presiden, melainkan yang harus di garis bawahi adalah perihal kenaikan harga minyak di Indonesia, para mahasiswa yang turun aksi adalah mahasiswa yang sedang membela ekonomi di kehidupan masyarakat sekarang, banyak masyarakat yang ekonominya belum pulih setelah Covid-19 melanda selama 2 tahun lebih, dan sekarang harus dihadapi dengan berbagai polemik yang membuat ekonomi menjadi tidak stabil kembali, pungkas Amir selaku Mahasiswa yang tinggal di Majalengka. (Fajar).